Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Ibadah » Memilih Pendapat Fiqih yang Memudahkan Bukanlah Mempermudah Secara Berlebihan

Memilih Pendapat Fiqih yang Memudahkan Bukanlah Mempermudah Secara Berlebihan

  • account_circle AdminPedia
  • calendar_month Kamis, 9 Jan 2025
  • visibility 418
  • comment 0 komentar

Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam sering kali dihadapkan pada berbagai persoalan fiqih yang memiliki lebih dari satu pandangan ulama. Kedua pandangan tersebut seringkali didukung oleh dalil yang kuat, baik dari Al-Qur’an, Hadits, Ijma’, Qiyas maupun sumber-sumber lain. Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk memahami prinsip-prinsip fiqih yang memudahkan, atau sering disebut fiqih taisir, guna membantu umat menunaikan kewajiban dengan lebih ringan tanpa mengabaikan ketentuan syariat.

Islam adalah agama yang penuh rahmat dan tidak pernah dimaksudkan untuk memberatkan umatnya. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman,

هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

“…. Dia telah memilih kamu dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama….” (QS. Al-Hajj: 78).

Ayat tersebut menjelaskan prinsip dasar dalam syariat Islam, yaitu kemudahan dan keluwesan yang selaras dengan fitrah manusia. Rasulullah SAW pun dalam berbagai kesempatan menekankan hal serupa. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas r.a.,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَسرُوا وَلَا تُعَبِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِرُوا

“Dari Anas r.a., Rasulullah saw. Bersabda, ‘Permudahlah dan jangan mempersulit. Berikanlah kabar gembira dan jangan menakut-nakuti.” (HR Muttafaq ‘alaih)

Hadits tersebut menjadi landasan kuat bagi ulama untuk mengutamakan pendapat yang memudahkan umat selama tetap berada dalam ketentuan syariat.

Fiqih taisir bukanlah bentuk kompromi terhadap hukum Allah, melainkan upaya untuk memastikan bahwa agama ini dapat dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat tanpa menimbulkan kesulitan yang tidak perlu. Memilih pendapat yang memudahkan bukan berarti mencari jalan pintas atau mengambil pendapat yang sesuai dengan hawa nafsu. Pendapat yang diambil harus memiliki landasan dalil yang kuat, baik dari Al-Qur’an, hadits, maupun pertimbangan maslahat nyata. Prinsip ini juga tidak berarti mempermudah secara berlebihan hingga mengabaikan batasan syariat. Justru, fiqih taisir hadir untuk menjaga keseimbangan antara pemenuhan kewajiban syariat dan kemampuan individu atau masyarakat dalam menjalankannya.

persoalan fiqih

Contoh nyata penerapan prinsip ini dapat dilihat dalam perbedaan pendapat ulama mengenai jual beli emas secara tidak tunai. Sebagian ulama salaf melarang praktik ini karena dianggap termasuk riba nasi’ah, namun ulama kontemporer memperbolehkannya dengan alasan bahwa emas saat ini lebih dianggap sebagai komoditas daripada mata uang. Dengan memahami perubahan konteks zaman, pendapat yang memudahkan ini membantu umat dalam memenuhi kebutuhan mereka tanpa melanggar prinsip-prinsip syariat.

Begitu pula dalam jual beli online, yang semakin marak di era digital ini. Selama transaksi dilakukan dengan jelas, barang halal, spesifikasinya jelas, dan hak pembeli dijaga, maka praktik ini diperbolehkan. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Islam tidak mempersulit umatnya dalam mengikuti perkembangan zaman, asalkan tetap dalam ketentuan syariat. Hal yang sama berlaku untuk transaksi menggunakan fintech payment, yang difatwakan halal selama memenuhi ketentuan jual beli yang sesuai dengan prinsip syariah.

Namun, penting untuk dipahami bahwa kemudahan yang diberikan dalam fiqih bukanlah alasan untuk mengabaikan kehati-hatian dalam menjalankan syariat. Ada kondisi tertentu di mana seorang ahli fiqih atau ulama mungkin memilih pendapat yang lebih hati-hati untuk dirinya sendiri, tetapi ketika memberikan fatwa kepada masyarakat umum, mereka dianjurkan untuk memilih pendapat yang lebih mudah. Ini karena tidak semua orang memiliki kapasitas untuk memahami atau melaksanakan pendapat yang lebih rumit, sehingga memilih pendapat yang memudahkan adalah bagian dari menjaga maslahat umat.

Rasulullah SAW juga memberikan teladan yang jelas dalam hal ini. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a.,

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ مَا خُيِّرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَمْرَيْنِ إِلَّا أَخَذَ أَيْسَرَهُمَا مَا لَمْ يَكُنْ إِثْمًا فَإِنْ كَانَ إِثْمًا كَانَ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْهُ وَمَا انْتَقَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَفْسِهِ إِلَّا أَنْ تُنْتَهَكَ حُرْمَةُ اللَّهِ تَعَالَى فَيَنْتَقِمُ لِلَّهِ بِهَا.

“Dari Aisyah r.a., dia berkata, Jika Rasulullah diberikan pilihan antara dua hal, beliau memilih yang mudah selama bukan perkara dosa. Akan tetapi, jika pilihan itu dosa, beliau adalah orang yang paling jauh dari pilihan itu. Dan, Rasulullah tidak akan membenci (marah atau memusuhi) karena kepentingan pribadi, kecuali jika kehormatan Allah yang dinodai, beliau akan marah karena Allah.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Hadits tersebut menjadi pedoman bagi para ulama dan ahli fiqih untuk selalu mengedepankan kemudahan bagi umat dalam menjalankan agama, selama tidak bertentangan dengan syariat.

Fiqih taisir juga memperhatikan kondisi khusus yang disebut umum al-balwa, yaitu masalah yang sulit dihindari oleh masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, syariat memberikan kelonggaran agar umat tidak terbebani dengan kewajiban yang melampaui kemampuan mereka. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya memandang hukum sebagai aturan kaku, tetapi juga sebagai solusi yang adaptif dan relevan dengan realitas kehidupan.

Sebagai penutup, memilih pendapat fiqih yang memudahkan adalah wujud dari rahmat Allah SWT yang menjadikan agama ini mudah untuk diamalkan oleh semua umat manusia. Dengan tetap berpegang pada syariat dan mempertimbangkan maslahat yang nyata, fiqih taisir memastikan bahwa Islam tetap relevan dan dapat diimplementasikan di berbagai konteks zaman dan tempat. Prinsip ini mengingatkan kita bahwa agama adalah untuk memudahkan, bukan mempersulit, sehingga umat dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh kebahagiaan dan ketenangan hati.

Penulis: Habibi Abdul Azis (Mahasiswa STEI SEBI Program Studi Hukum Ekonomi Syariah)

  • Penulis: AdminPedia

Rekomendasi Untuk Anda

  • Captain Tsubasa: Ace

    CAPTAIN TSUBASA: ACE – Ulasan Mendalam dan Panduan Lengkap

    • calendar_month Rabu, 9 Okt 2024
    • account_circle AdminPedia
    • visibility 750
    • 0Komentar

      Dalam dunia game sepak bola, nama Tsubasa Ozora mungkin sudah tidak asing lagi bagi para penggemar anime dan manga. Dengan rilis terbaru Captain Tsubasa: Ace, penggemar kini dapat mengalami keseruan dan drama sepak bola yang hanya bisa ditemukan dalam serial Captain Tsubasa. Dalam ulasan ini, kita akan membongkar setiap aspek dari game yang telah ditunggu-tunggu […]

  • pentingnya literasi keuangan

    Pentingkah Literasi Keuangan untuk Anak Sekolah?

    • calendar_month Sabtu, 31 Agt 2024
    • account_circle AdminPedia
    • visibility 306
    • 0Komentar

    Oleh: Nasrullah Mahasiswa STEI SEBI Pada tanggal 16 Agustus 2024 kemarin penulis bersama dengan teman-teman lain mendengarkan acara bedah buku mengenai literasi keuangan untuk anak sekolah. Ada beberapa hal yang penulis dapatkan di acara tersebut, ternyata literasi keuangan bukan hanya harus dimiliki oleh orang dewasa tapi anak-anak yang sedang dalam masa sekolah pun harus dibekali […]

  • transformasi manajemen era digital

    Transformasi Manajemen di Era Digital: Tantangan dan Peluang

    • calendar_month Senin, 14 Okt 2024
    • account_circle AdminPedia
    • visibility 630
    • 0Komentar

    Transformasi manajemen di era digital menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk perubahan budaya organisasi, kebutuhan generasi milenial, dan penerapan teknologi. Artikel Transformasi Manajemen di Era Digital: Tantangan dan Peluang ini merupakan summary dari Kuliah Umum yg diberikan oleh Dr. Ignasius Jonan di Channel Youtube UNPAR OFFICIAL yang akan membahas secara mendalam bagaimana organisasi dapat beradaptasi dengan cepat, mengubah […]

  • akad salam

    Manajemen Resiko Praktek Pembiayaan Akad Salam

    • calendar_month Senin, 13 Jan 2025
    • account_circle AdminPedia
    • visibility 318
    • 0Komentar

      Nama : Aldi Saputra Prodi : Hukum Ekonomi Syariah Kampus : Stei Sebi   Akad salam adalah salah satu akad yang penting dalam ekonomi syariah dan perbankan syariah. Karakteristik akad ini sangat lah unik, untuk membedakannya dari jenis akad lainnya dan sering digunakan dalam sektor pertanian dan perdagangan. Akad salam juga dapat di memainkan […]

  • kebijakan fiskal

    Peran Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Mengelola Stabilitas Ekonomi Makro

    • calendar_month Sabtu, 31 Agt 2024
    • account_circle AdminPedia
    • visibility 592
    • 0Komentar

    Oleh : Fadhil Nur Hidayat Mahasiswa STEI SEBI Ekonomi makro merupakan cabang ekonomi yang mempelajari keseluruhan perekonomian dan bagaimana kebijakan pemerintah mempengaruhi pertumbuhan, inflasi, dan pengangguran. Dua instrumen utama yang digunakan untuk mengelola stabilitas ekonomi makro adalah kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Artikel ini akan membahas peran kedua kebijakan tersebut dalam menjaga stabilitas ekonomi dan […]

  • observasi bisnis

    Mahasiswa STEI SEBI Depok Bantu UMKM 49 CP Rental HT & Intercom Tingkatkan Pemasaran dan Keuangan Melalui Program Lab Bisnis

    • calendar_month Senin, 11 Nov 2024
    • account_circle AdminPedia
    • visibility 349
    • 0Komentar

    Nama : Fadhilah Budiman Status : Mahasiswa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI, Prodi Manajemen Bisnis Syariah   Pada 02 Oktober hingga 05 November 2024, sekelompok mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI Depok mengikuti program Lab Bisnis dengan melakukan observasi dan wawancara ke UMKM 49 CP Rental HT & Intercom di Jakarta Selatan. Usaha […]

expand_less