Kesalahan Umum Dalam Memahami Aqidah Akhlak
- account_circle MUHAMMAD HASYIM AS ARI
- calendar_month Senin, 1 Des 2025
- visibility 38
- comment 0 komentar

gambar dari: kontenislam.com
Oleh: MUHAMMAD HASYIM AS ARI
Mahasiswa Institut Agama Islam SEBI
KESALAHAN UMUM DALAM MEAHAMI AQIDAH AKHLAK
PENDAHULUAN
Latar belakang
Aqidah adalah dasar terpenting dalam kehidupan seorang muslim. Ia menjadi pondasi yang menentukan bagaimana seseorang beribadah, bersikap, dan memaknai setiap aspek kehidupannya. Namun, di tengah perkembangan zaman yang serba cepat, tidak sedikit orang yang salah dalam memahami aqidah.
Kesalahan ini biasanya muncul karena kurangnya pemahaman yang benar, mengikuti tradisi tanpa mengetahui dalilnya, atau terpengaruh informasi yang tidak jelas sumbernya. Jika dibiarkan, kekeliruan tersebut bisa menuntun pada keyakinan yang menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengenali kesalahan-kesalahan umum dalam memahami aqidah dan mengetahui bagaimana cara meluruskannya. Dengan kembali kepada Al-Qur’an, Sunnah, serta penjelasan ulama yang terpercaya, kita dapat menjaga agar aqidah tetap berada pada jalan yang benar dan bersih sebagaimana yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepada umatnya.
Aqidah juga harus di gunakan juga dalam kehidupan sehari hari dan menjadikan ibadah bermakna,memeperkuat jiwa menghadapi ujian serta mendorong perlikaku baik dan tanggung jawab sosial. Tanpa aqidah yang benar, amal perbuatan menjadi tidak bernilai di sisi Allah dan kehidupan bisa tanpa arah bakal terjerumus ke penyimpangan yang tidak benar.
Aqidah diibaratkan sebagai pondasi yang tidak tergoyahkan, memiliki Aqidah yanng kuat membantu seseorang membangun keyakinan yang kokoh, menghindari syrik, dan menjalani hidup yang bener sesuai ajaran sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ.
Rumus masalah
Penyimpangan aqidah masih terjadi karena dipengaruhi modernisasi dan budaya yang kuat.
Tujuan
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan peran penting tentang Aqidah dalam Islam untuk menanamkan keyakinan yang benar dalam hati seorang muslim. Seorang muslim mampu mendalami tentang ilmu-ilmu Aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Menjaga seseorang dari keyakinan yang menyimpang, serta membentuk pribadi yang tenang.
KAJIAN PUSAKA
A. Definisi Aqidah
Aqidah islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksana kewajiban bertauhid dan taat kepadanya, beriman kepada malaikat -malaikat Nya, Rasul-rasul Nya kitab-kitab Nya, hari akhir, takdir baik baik dan buruk dan mengimani seluruh apa yang telah shahih tentang prinsip- prinsip agama.
Perkara-perkara yang ghaib, aqidah bisa dipahami sebagai pegangan hidup yang membuat seorang Muslim tahu siapa Tuhannya, untuk apa ia hidup, dan ke mana ia akan kembali. Ketika aqidahnya lurus, maka akan lurus pula ibadah, akhlak, dan seluruh amal perbuatannya.
B. Penanaman ‘Aqidah aAhlus sunnah
1. Al-Iman
Aqidah juga disebut juga dengan al-iman sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi ﷺ. Karena Aqidah membahas rukun iman yang enam dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Serupa penyebutan aqidah dan al-iman dalam sebuah hadis yang masyhur, para ulama ahlus sunnah sering menyebut istilah Aqidah dengan al-iman dalam kitab mereka.
2. Aqidah (I’tiqaad dan Aqaa-id)
Para ulama ahlus sunnah sering menyebut ilmu dengan istilah aqidah salaf Aqidah ahlul atsar dan al-I’tiqaad di dalam kitab-kitab mereka.
3. Tauhid
Tauhid mengajarkan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan, mengatur, dan menguasai segala sesuatu di alam semesta. Karena itu, hanya Dia yang berhak disembah dan menjadi tempat kita berharap, meminta, dan bergantung. Inilah keyakinan mendasar yang menjadi fondasi seluruh ajaran Islam.
Para ulama menjelaskan bahwa tauhid mencakup tiga bagian. Pertama, tauhid rububiyah, yaitu keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta dan Pengatur hidup kita.
C. Ruang lingkup Aqidah islam
Aqidah tidak hanya berbicara tentang mengenal Allah, tetapi juga tentang bagaimana seseorang memahami para nabi, kitab-kitab yang diturunkan, malaikat, sampai perkara-perkara ghaib yang akan terjadi setelah kehidupan di dunia ini berakhir. Semua ini menjadi dasar yang membentuk cara berpikir, bersikap, dan beribadah seorang Muslim. Secara garis besar, Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan takdir.aqidah ini,sehingga hidupnya memiliki arah dan keyakinan yang kuat.
D. Contoh penerapan Aqidah
Penerapan aqidah dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya terlihat dari sikap dan kebiasaan kecil yang kita lakukan. Misalnya, ketika seseorang tetap jujur meskipun tidak ada yang mengawasi, itu karena ia yakin Allah selalu melihat setiap perbuatannya. Begitu juga saat ia berusaha keras dalam pekerjaan atau belajar, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah tanpa berlebihan cemas—itulah wujud tawakkal yang lahir dari aqidah yang kuat.Contoh lainnya adalah ketika seseorang tidak mencari perlindungan dari benda-benda mistis atau jimat, karena ia percaya bahwa hanya Allah yang mampu memberi pertolongan. Ia juga menerima takdir dengan lapang dada, baik saat mendapat nikmat maupun ketika menghadapi musibah. Keyakinan kepada hari akhir pun membuatnya lebih berhati-hati dalam bertindak, menjaga lisan, dan berusaha memperbaiki diri.
PENUTUP
Kesimpulan
Aqidah adalah keyakinan dasar yang menjadi fondasi hidup seorang Muslim. Melalui aqidah, seseorang mengenal siapa Tuhannya, apa tujuan hidupnya, dan ke mana ia akan kembali. Keyakinan ini mencakup iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, para rasul, hari akhir, dan takdir. Aqidah bukan sekadar konsep yang dihafal, tetapi sesuatu yang mengarahkan cara berpikir, bersikap, dan berperilaku. Ketika aqidah seseorang kuat dan benar, hidupnya menjadi lebih terarah, ibadahnya lebih tulus, dan hatinya lebih tenang dalam menjalani setiap kondisi. Singkatnya, aqidah adalah pondasi yang menentukan kokohnya iman dan lurusnya perjalanan hidup seorang Muslim.
DAFTAR PUSTAKA
- Penulis: MUHAMMAD HASYIM AS ARI
- Editor: AdminPedia
